Bagaimana Pembelajaran Tatap Muka Pasca Covid-19


 Tidak terasa sudah 1 tahun 9 bulan, negara kita ini dilanda oleh virus yang paling berbahaya,

yaitu virus covid-19 selama itu pula kita semua telah mengalami dampaknya, terutama di

bidang pendidikan yang mengalami dampak yang sangat besar. Demi menghentikan

penyebaran virus corona ini semua siswa dan guru harus belajar dari rumah, yang secara

mendadak dilakukan tanpa adanya persiapan sama sekali.

Nah, ketidaksiapan inilah yang menjadi kendala besar dalam mengatasi pendidikan, dengan

adanya perubahan cara mengajar yang awalnya tatap muka menjadi pembelajaran daring,

dimulai dari sekolah, guru, siswa, orang tua, bahkan pemerintah.

Berdasarkan survei Lembaga Amal Save The Children, “Pandemi corona telah menyebabkan

darurat pendidikan yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan 9,7 juta anak terkena

dampak penutupan sekolah berisiko putus sekolah secara permanen”.

Jadi, untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah mengambil langkah yang tepat dengan

memanfaatkan teknologi jaringan dan teknologi informasi untuk pengembangan sistem

pembelajaran di sekolah maupun perguruan tinggi, yaitu dengan sistem pembelajaran

daring atau online.

Sistem pembelajaran daring atau online ini merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap

muka secara langsung antara guru dan siswa, tetapi dilakukan melalui online yang

menggunakan jaringan internet, serta dapat digunakan dan diikuti baik secara gratis

maupun berbayar.

Dalam memberikan pembelajaran guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap

berjalan meskipun siswa berada dirumah, dan guru dituntut untuk dapat berkreatif dalam

membuat media pembelajaran sebagai inovasi memanfaatkan media daring.

Dilihat dari kejadian sekitar yang sedang terjadi banyak dari orang tua siswa yang

mengalami kesulitan ekonomi, mereka kebingungan karena tidak memiliki fasilitas untuk

menunjang kegiatan pembelajaran daring ini. Belum lagi persediaan kuota yang

membutuhkan biaya cukup tinggi harganya, membuat mereka tidak siap untuk menambah

anggaran dalam menyediakan jaringan internet.


Hal inilah yang menjadi permasalahan yang sangat penting bagi para siswa ketika mereka

bingung, jam berapa mereka harus belajar, bagaimana kuota yang mereka miliki, dan

bagaimana mereka mengumpulkan tugas atau ujian saat jaringan internetnya sedang

bermasalah. Apalagi siswa yang tinggal di daerah terpencil, pedesaan dan tertinggal mereka

akan kesulitan mendapatkan jaringan internet dan fasilitas untuk pembelajaran daring ini,

yang menyebabkan proses pembelajaran menjadi kurang optimal pelaksanaannya.

Nah jadi, untuk mengantisipasi masalah tersebut pihak sekolah dan pemerintah mencari

solusi, yaitu dengan cara bagi siswa yang tidak memiliki handphone atau jaringan

internetnya sedang bermasalah dapat melakukan pembelajaran secara berkelompok

sehingga mereka tetap mengikuti aktivitas pembelajaran bersama. Mulai belajar melalui

zoom atau dapat pula melalui televisi yang di khususkan untuk pembelajaran, dan diberikan

tugas dengan batas waktu yang lama sehingga apabila ada kendala jaringan internet tetap

bisa mengumpulkannya.

Selama hampir 1 tahun proses pembelajaran daring di Indonesia dengan adanya

pemberlakuan tersebut, kasus pandemi covid-19 di Indonesia sedikit demi sedikit

mengalami penurunan dan mulai memasuki keadaaan new normal.

Karena itulah pemerintah memutuskan untuk mencoba membuka kembali sekolah dengan

pembelajaran tatap muka, tetapi dengan terbatas hanya sebagian wilayah dengan kasus

covid-19 sedikit yang diperbolehkan untuk pembelajaran tatap muka disekolah, dan tidak

lupa juga tetap menerapkan protokol kesehatan selama proses pembelajaran.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor

160/P/2021 tentang Daerah Khusus Berdasarkan Kondisi Geografis, “Melaksanakan

pembelajaran tatap muka secara penuh dengan kapasitas peserta didik 100%, dengan syarat

minimal 50% pendidik dan tenaga kependidikannya telah divaksin covid-19” Pada akhir

Januari 2022. Dan menurutnya ‘orang tua/wali peserta didik dapat memilih proses

pembelajaran tatap muka terbatas atau pembelajaran jarak jauh bagi anaknya sampai

semester gasal tahun ajaran baru’.


Sumber:

Pendidikan anak: Hampir 10 juta anak ‘berisiko putus sekolah permanen’ akibat pandemi

Covid-19, kata badan amal. https://www.bbc.com/indonesia/majalah-53385718 (

Dampak pandemi covid-19 terhadap dunia pendidikan.

http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.p

Efektivitas pembelajaran daring di masa pandemi covid-19.

https://bdkjakarta.kemenag.go.id/berita/efektivitas-pembelajaran-daring-di-masa-

pandemi-covid-19

Tak mau kelas tatap muka dianggap absen, masuk pengancaman?.

https://www.hukumonline.com/klinik/a/tak-mau-kelas-tatap-muka-dianggap-absen--

masuk-pengancaman-lt60c9d6ad331fb


Link Artikel yang sudah di upload : https://www.kilasberita.id/pendidikan/pr-

3202561500/bagaimana-pembelajaran-tatap-muka-pasca-covid-19

Komentar