Pendidikan pada masa pandemi covid-19


 Pada masa pandemi covid-19 ini seluruh sektor kehidupan seperti mati suri. Sektor – sektor tersebut

antara lain sektor ekonomi, sosial, politk, budaya dan yang paling utama yaitu sektor pendidikan.

Pandemi covid-19 ini sangat berdampak pada sektor pendidikan, dikarenakan sekolah merupakan

salah satu tempat yang potensial untuk terjadi kerumunan.

Kerumunan merupakan salah satu hal yang harus dihindari pada masa pandemi ini. Karena

kerumunan sangat rentan sekali terjadi penularan virus covid-19 ini.

Pandemi Covid-19 telah merubah dunia pendidikan mulai dari proses pembelajaran yang biasanya

dilakukan dengan tatap muka di dalam kelas, namun sejak pandemi berlangsung berubah menjadi

belajar secara online / daring.


Pemerintah telah melakukan berbagai cara agar sektor Pendidikan bisa terus berjalan di masa

Pandemi ini, karena pendidikan merupakan aset penting bagi bangsa demi kemajuan suatu negara.


Salah satu kebijakan yang diambil pemerintah adalah melakukan proses kegiatan belajar mengajar

secara online/ daring. Kebijakan ini mau tidak mau harus diambil oleh pemerintah untuk

menghindari terjadinya penularan virus covid-19 di lingkungan sekolah.


Selain itu pemerintah juga memberikan kebijakan dengan mengeluarkan peraturan pemerintah

tentang mewajibkan untuk melakukan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak)

dimanapun dan kapanpun serta melakukan vaksinasi sebagai salah satu upaya untuk mencegah

peneyabaran virus Covid-19.


Sebetulnya Kebijakan ini bukanlah kebijakan yang menyenangkan bagi semua pihak, namun ini

merupakan pilihan satu satunya yang menjadi pilihan terbaik untuk sementara waktu agar tidak

terjadi penyebaran virus covid-19 di lingkungan dunia pendidikan.


Sebelum mengambil kebijakan kebijakan tersebut tentunya pemerintah telah melakukan

pertimbangan, rada berbagai respon yang diberikan masyarakat, Ada beberapa yang setuju, namun

tidak sedikit juga yang menolak kebijakan ini. Pihak yang menolak pembelajaran secara daring

memiliki alasan, mereka berfikir bahwa sangat mustahil proses pembalajaran dapat berlangsung

dengan baik tanpa adanya pertemuan atau interaksi secara langsung antara siswa dengan guru.

pembelajaran secara daring/online juga terganggu dengan masalah jaringan internet di seluruh

Indonesia

Komentar