Rendahnya Budaya Membaca


 Membaca merupakan kegiatan melihat tulisan bacaan dan proses memahami isi teks dengan bersuara atau

dalam hati, yang sering dilakukan oleh semua orang, mulai usia anak-anak sampai dewasa. Membaca tidak

hanya dilakukan diwaktu senggang, bahkan disela-sela kegiatan pun banyak orang yang meluangkan

waktunya hanya untuk sekedar membaca.

Namun, berdasarkan data dari The World's Most Literate Nations, Indonesia berada di peringkat 60 dari 61

negara dalam kemampuan literasi. Tentunya ini sangat memprihatikan apabila dibandingkan dengan negara

tetangga, seperti Singapura yang menempati posisi 35, Malaysia di posisi 53, serta Thailand di posisi 59.

Minat baca masyarakat Indonesia masih sangat rendah. Menurut UNESCO (Badan dunia PBB yang

membawahi bidang pendidikan dan kebudayaan) hanya 0,001 persen saja, artinya hanya 1 dari 1.000 orang

Indonesia yang rajin membaca.

Ditambah pada jaman sekarang dengan adanya smarthphone teknologi menjadi serba canggih dan minat

baca jadi semakin berkurang. Di Indonesia sendiri terdapat lebih dari 60 juta penduduk yang memiliki

smartphone dan Indonesia berada diperingkat 5 dunia terbanyak yang memiliki smartphone. Mereka jadi

lebih fokus pada gadget masing-masing. Tidak dipungkiri dengan kemajuan teknologi semua informasi bisa

langsung didapatkan secara instan dan cepat. Hanya tinggal memasukan beberapa kata di aplikasi, maka

akan muncul berita yang dicari dan diinginkan.

Selain dari faktor teknologi ada dua faktor lain yang mempengaruhi minat baca, diantaranya adalah faktor

lingkungan dan faktor motivasi. Sedari kecil, pelajaran pertama kita semua adalah membaca, namun seiring

berkembangnya waktu minat kita dalam membaca malah semakin menurun. Kita merasa sangat malas

hanya untuk sekedar membaca, melihat tulisan banyak saja kita sudah malas, apalagi jika disuruh

membacanya. Untuk itu dibutuhkan lingkungan yang baik serta motivasi yang tinggi untuk membaca.

Faktor lingkungan merupakan salah satu hal yang akan mempengaruhi seseorang dalam kehidupannya,

dengan lingkungan yang baik akan memberikan dorongan yang positif bagi kehidupannya. Sementara

faktor motivasi merupakan dorongan yang sangat dibutuhkan untuk stimulan bagi seseorang agar gemar

membaca. Semakin faham manfaat dari membaca, maka akan makin disadari betapa pentingnya membaca,

serta akan semakin tertarik pula untuk membaca.

Ada pepatah mengatakan membaca adalah jendela dunia. Dengan membaca, apapun jenis bacaannya entah

buku, novel, berita atau apa pun akan menambah manfaat dalam diri seseorang. Membaca juga membuat

kita bisa mengerti apa yang selama ini tak bisa dipahami.

Semakin pintar masyarakat dengan membaca, kelak akan menjadi tangguh pula kedaulatan negara

Indonesia di masa depan.


https://www.kompasiana.com/fannyshaseptiani8217/61f5329587000058ce7cfbd3/rendahnya-budaya-

membaca

Komentar